i1.wp.com

Simak yuk! Definisi Investasi Syariah beserta metode dan Resikonya

Investasi tanpa riba menurut ajaran Islam merupakan salah satu jenis investasi yang mulai banyak dilirik. Jenis investasi ini dianggap lebih dapat diandalkan dan dipercaya oleh sebagian orang. Investasi berdasarkan syariat Islam juga banyak dipilih oleh umat Islam karena bebas dari riba. Apalagi di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, mudah sekali menemukan investasi syariah yang diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan Dewan Pengawas Syariah. Jadi apa pentingnya berbagai jenis investasi berbasis Syariah dan bagaimana berinvestasi?

Apa definisi investasi syariah?

Pada dasarnya, sama seperti berinvestasi pada umumnya, investasi syariah adalah konsep pengelolaan uang yang efisien dan menguntungkan. Perbedaannya, konsep yang digunakan dalam instrumen keuangan dalam investasi berbasis syariah Islam ini didasarkan pada hukum Islam. Dewan Syariah Nasional (DSN) di bawah naungan Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah prinsip hukum syariah untuk operasi investasi syariah di Indonesia.

• Dasar hukum investasi dalam hukum syariah

Agar penanaman modal ini sesuai dengan tuntunan dan ajaran Islam Muamalah, dasar hukum penanaman modal tersebut tertuang dalam fatwa DSN MUI. Berdasarkan fatwa DSN MUI, di bawah ini adalah daftar beberapa fatwa investasi berdasarkan hukum Islam:

  • fatwa no. 20/DSN-MUI/IX/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Dana Investasi Syariah
  • fatwa no. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Surat Berharga Syariah
  • Fatwa No. 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah
  • fatwa no. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal
  • fatwa no. 41/DSN-MUI/III/2003 untuk Obligasi Syariah Ijarah
  • fatwa no. 59 / DSN-MUI / V / 2007 tentang Obligasi Syariah Mudharabah Konversi
  • fatwa no. 65/DSN-MUI/III/2008 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Bagi Hukum Syariah (HMETD)
  • fatwa no. 66/DSN-MUI/III/2008 tentang Amanat Syariah
  • fatwa no. 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Utang Negara (SBSN)
  • fatwa no. 71 / DSN-MUI / VI / 2008 untuk dijual dan disewa
  • fatwa no. 72/DSN-MUI/VI/2008 tentang Jual Beli Kembali SBSN Ijarah
  • fatwa no. 76/DSN-MUI/VI/2010 tentang Harta Benda yang Akan Disewakan SBSN Ijarah
  • fatwa no. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah Dalam Sistem Pertukaran Saham Di Bursa Efek Biasa

Fatwa-fatwa tersebut di atas dibuat dengan tujuan agar orang-orang yang melakukan investasi yang baik sesuai ajaran agama tidak melupakan nilai-nilai Islam. Juga tentunya agar investasi dapat dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip Islam dan hukum syariah. Investor bisa mendapatkan pengembalian yang baik atas investasi mereka.

• Ketentuan Investasi Syariah

Di bawah ini, Qoala menjelaskan beberapa syarat dan kriteria berinvestasi ekonomi syariah bagi pemula untuk mengetahui apakah mereka ingin mulai berinvestasi. Setiap?

1. Tidak mengandung Gharart dan Maysir

Gharar adalah layanan informasi yang cacat dan tidak lengkap yang membingungkan pelanggan. Sedangkan Maysir adalah risiko investasi yang berlebihan. Dalam hal investasi berdasarkan hukum Islam, dua hal ini seharusnya tidak ada.

2. Perjanjian Wakalah bil Ujrah dan Mudharabah

Persyaratan selanjutnya untuk investasi berdasarkan hukum Islam adalah wakalah bil ujrah dan perjanjian mudharabah. Dalam hal ini, akad wakalah bil ujrah merupakan jaminan bagi wali amanat dalam investasi ini. Sedangkan akad mudharabah merupakan bentuk kepercayaan dari pemilik modal kepada investor dan sebaliknya.

3. Memiliki proses pembersihan keuntungan

Kondisi selanjutnya adalah pendapatan dari investasi tersebut dipertanggungjawabkan. Harus dicek secara berkala apakah investasi tersebut berasal dari sumber yang syar’i atau tidak.

4. Berinvestasi di perusahaan Halal saja

Persyaratan terpenting untuk investasi berbasis Syariah Islam adalah dana ditempatkan hanya di perusahaan halal. Tujuannya adalah untuk menghindari riba dan hal-hal lain yang tidak diperbolehkan dalam Islam.

• Tujuan Investasi Syariah

Tujuan dari semua investasi pada dasarnya adalah sama, yaitu untuk memperoleh keuntungan material berupa pengembalian yang setinggi-tingginya. Ini juga berlaku untuk jenis investasi bebas aus ini. Namun, dalam hal tujuan investasi berdasarkan hukum Islam, pengembalian bukanlah satu-satunya tujuan. Karena ada hal lain yang menjadi nilai sebuah investasi berdasarkan ajaran agama Islam, yaitu promosi investasi yang bertanggung jawab secara sosial (SRI).

SRI mencapai keseimbangan antara hasil tinggi dan kebajikan sosial. Tujuan investasi berdasarkan syariat Islam adalah untuk membangun dan membantu perekonomian masyarakat sebagai bentuk amal ibadah sekaligus mencapai keuntungan atau keuntungan yang tinggi.

Perbedaan antara hukum syariah dan investasi tradisional

Jadi apa perbedaan antara investasi Islam dan investasi tradisional? Kami melihat!

1. Emiten saham tidak bertentangan dengan ajaran Islam

Dalam investasi ramah muslim ini, segala proses dan aktivitas selalu berlandaskan syariat Islam. Termasuk jual beli saham. Untuk jenis investasi lain yang tidak berdasarkan syariat Islam, emiten seringkali melakukan jual beli saham tanpa memperhatikan nilai halal atau haram saham tersebut, sehingga ada kemungkinan terjadinya kecurangan atau manipulasi oleh salah satu pihak.

Dalam investasi berbasis syariah Islam di pasar modal, transaksi jual beli saham didasarkan pada prinsip-prinsip Islam seperti musyarakah, salam dan mudharabah, sehingga bebas dari riba dan hal-hal yang tidak disukai oleh Islam. Penerbit saham suatu investasi berdasarkan hukum syariah agama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

2. Gunakan sistem bagi hasil

Dalam investasi berdasarkan syariat Islam, bagi hasil terjadi melalui sistem bagi hasil. Sedangkan untuk investasi tradisional, pengembaliannya berasal dari tingkat bunga maksimum. Keuntungan dari penyertaan modal dalam investasi syariah dilakukan untuk menghindari riba.

3. Keuntungan dan kerugian diperhitungkan

Dalam pelaksanaan investasi berbasis syariah Islam, terjadi perselisihan antara kedua belah pihak mengenai untung dan rugi. Konsultasi ini dilakukan melalui proses syariah yang meliputi prinsip bagi hasil (mudharabah), kerjasama (musyarakah) dan akad ijarah (sewa).

Tahukah Anda bahwa baik asuransi maupun investasi penting untuk perencanaan keuangan yang baik dan benar? Temukan pilihan asuransi syariah terbaik di sini sebagai bagian dari perencanaan keuangan Anda untuk masa depan yang cerah!

Jenis Investasi Syariah

Setelah memahami pengertian, konsep, prinsip, dasar hukum, tujuan dan perbedaan antara investasi syariah dan tradisional, perlu untuk mempelajari lebih lanjut tentang jenis-jenis investasi syariah yang ada. Hal ini dapat memudahkan untuk menentukan jenis investasi syariah yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda, baik itu investasi online maupun offline. Berikut penjelasan yang mungkin bisa menjawab pertanyaan yang perlu Anda ketahui tentang jenis-jenis investasi syariah.

1. Deposito Syariah

Deposito syariah adalah produk tabungan yang memperhatikan prinsip syariah dalam pengelolaannya. Deposito Saría juga dapat diberikan kepada pelanggan individu dan perusahaan. Konsep yang digunakan dalam investasi simpanan berbasis Syariah Islam ini adalah nasabah ditempatkan sebagai pemilik dana (shahibul maal) yang bertindak langsung sebagai pengelola dana (mudharib).

Margin keuntungan yang tersedia melalui penggunaan deposito syariah ditentukan oleh akad mudharabah. Misalnya, jika rasio investasi syariah yang disepakati adalah 65:35, Anda akan menerima bagi hasil 65%. Setelah itu, bank akan menerima bagi hasil 35%.

2. Investasi ekuitas syariah

Investasi berbasis syariah juga termasuk Saham Syariah. Jenis investasi ekuitas ini adalah jenis investasi bebas pakai yang banyak dicari di Indonesia. Hingga akhir tahun 2018, penyertaan modal syariah berbasis syariah di Indonesia Syariah Index (ISSI) tercatat mencapai kurang lebih 400 lembar saham.

Anda dapat menggunakannya dalam bentuk aplikasi investasi ekuitas syariah terbaik yang ditawarkan dengan konsep syirkah/musyarakah. Artinya, kegiatan tersebut melibatkan kepemilikan saham dengan sistem bagi hasil dari pihak-pihak yang terlibat. Partisipasi ini menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam operasionalnya, sehingga tidak mengandung unsur riba.

3. Investasi Emas Syariah

Bentuk lain dari investasi berdasarkan hukum Syariah Islam adalah emas. Emas dapat dijadikan sebagai investasi berdasarkan syariat Islam tanpa riba karena banyak kelebihannya. Harga emas sendiri meningkat dari tahun ke tahun. Nilai kenaikannya, meski turun beberapa kali, lebih spesifik. Inilah sebabnya mengapa ada permintaan besar untuk investasi emas.

4. Investasi real estat

Bisnis real estate adalah bisnis yang tidak pernah lepas dari penggemar. Banyak yang percaya bahwa investasi real estate dalam hukum syariah adalah pilihan yang tepat karena sejalan dengan prinsip-prinsip Islam. Investasi real estate yang menjanjikan menjadi alasan utama investasi ini banyak dicari.

5. Reksa Dana Syariah

Reksa dana syariah merupakan salah satu jenis investasi syariah yang sedang populer saat ini, terutama di kalangan milenial. Anda dapat memilih dari berbagai jenis dana investasi Islam, seperti pasar uang, sekuritas pendapatan campuran atau pendapatan tetap.

Hal yang menarik dari reksa dana syariah dibandingkan reksa dana tradisional adalah adanya opsi “pembersihan” yang dirancang untuk membersihkan reksa dana jika mereka menemukan pendapatan yang tidak sesuai dengan hukum Islam. Hasil reklamasi dana investasi tersebut selanjutnya akan digunakan untuk amal.

6. Obligasi Syariah

Jenis lain dari investasi berbasis syariah Islam adalah investasi pada obligasi syariah. Obligasi syariah sangat cocok bagi mereka yang mencari investasi syariah pemula. Obligasi bersama atau sukuk adalah obligasi jangka panjang yang diterbitkan oleh penerbit kepada pemegang polis. Pelaksanaan obligasi syariah menggunakan prosedur kontrak yang sesuai dengan hukum Islam, seperti Ijarah, Istisna, Salam, Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah.

7.P2P Lending Syariah

Terakhir, salah satu bentuk investasi berbasis Syariah Islam yang bisa Anda pertimbangkan adalah P2P Syariah Lending. P2P Syariah atau Peer to Peer Lending Syariah merupakan investasi yang cocok bagi umat Islam yang biasanya terafiliasi dengan bisnis fintech (financial technology). Hubungan antara P2P lending dan perusahaan adalah penyedia jasa keuangan. P2P lending memiliki banyak manfaat, terutama bagi para pemula dan UKM.

Metode investasi syariah

Setelah Anda mengetahui jenis investasi berbasis syariah Islam ini, Anda juga perlu mengetahui cara memulai berinvestasi dalam hukum syariah. Hal ini penting untuk mempermudah proses investasi. Meskipun Anda dapat menemukan banyak materi investasi Syariah PDF secara online, Qoala membahas secara rinci langkah-langkah yang diperlukan untuk mulai berinvestasi berdasarkan hukum Islam.

1. Pilih instumen investasi tanpa riba yang sesuai dengan kebutuhan Anda

Ada banyak jenis instrumen investasi berdasarkan hukum Syariah Islam. Sebelum Anda mulai berinvestasi, Anda perlu mengetahui kebutuhan dan tujuan investasi Anda. Setelah Anda mengetahui kebutuhan dan tujuan Anda, hanya Anda yang dapat memilih kendaraan investasi yang tidak dapat digunakan yang tepat untuk Anda.

2. Memberikan praktik yang sesuai dengan ajaran Islam

Investasi dalam hukum syariah pada dasarnya merupakan investasi yang mengutamakan dan memelihara hukum syariah dalam Islam. Oleh karena itu, pastikan bahwa investasi bebas riba yang Anda pilih benar-benar berdasarkan nilai-nilai Islam dan syariat.

3. Buka rekening investasi Syariah

Selanjutnya, setelah menentukan dan memilih jenis atau produk investasi, dimungkinkan untuk membuka rekening investasi menurut hukum Islam. Pembukaan rekening investasi di bank syariah secara online atau offline, langsung di kantor perbankan terkait.

4. Lakukan analisis sebelum memulai investasi

Penting untuk melakukan analisis sebelum mulai berinvestasi. Analisis ini dapat dilakukan dengan menganalisis tren pasar modal, saham, nilai investasi, pengembalian atau pengembalian dan rencana investasi masa depan untuk lebih fokus dan menghindari risiko yang tidak diinginkan.

5. Gunakan SOTS

SOTS adalah sistem perdagangan Syariah online, yaitu sistem perdagangan saham Syariah yang dapat dijalankan secara online. Anda dapat menggunakan platform SOTS ini dalam bisnis investasi syariah untuk membuat aktivitas investasi menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

6. Lihat dan gunakan daftar DES

Daftar Saham Syariah (DES) adalah daftar produk, indeks saham, dan nama perusahaan yang dapat Anda gunakan sebagai dasar untuk melakukan bisnis investasi berdasarkan hukum Islam. Anda dapat menggunakan daftar DES untuk lebih mudah menemukan produk investasi bebas aus yang tepat.

7. Tinjauan berkala

Terakhir, ketika berinvestasi dalam sistem syariah, penting untuk secara berkala meninjau dan meninjau akun atau akun investasi. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi aset investasi dan meningkatkan kinerja investasi untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Keuntungan berinvestasi di Syariah

Dibandingkan dengan investasi tradisional, investasi berdasarkan hukum syariah Islam memiliki keunggulan sebagai berikut.

1. Tanpa batas

Riba dilarang dalam Islam dan harus dihindari. Jika Anda ingin berinvestasi tanpa riba, dimungkinkan untuk berinvestasi di bawah hukum syariah. Hal ini karena investasi berdasarkan hukum Islam tidak melibatkan riba, yang tidak sejalan dengan prinsip syariah.

2. Rentan terhadap risiko minimal

Investasi berdasarkan hukum Islam diketahui membawa risiko minimal. Risk appetite yang minimal ini menjadi nilai tambah bagi klien yang tidak ditemukan pada investasi tradisional atau jenis investasi lainnya. Jenis investasi bebas pakai ini membawa risiko minimal karena memprioritaskan elemen keluarga dari rekan-rekan Muslim.

3. Manajemen sesuai syariat Islam

Seperti namanya, investasi menggunakan konsep manajemen investasi syariah yang sesuai dengan hukum dan nilai-nilai Islam. Semua kegiatan investasi berdasarkan syariat Islam berusaha mendahulukan asas amanah atau keyakinan. Anda dapat menghindari penipuan yang dapat terjadi dengan investasi lain.

4. Halal

Islam adalah agama yang menjaga nilai-nilai kebenaran dan kebaikan. Demikian juga dalam proses ekonominya, Islam selalu berusaha menghindari kejahatan. Oleh karena itu, investasi berbasis syariah dalam operasionalnya selalu berusaha untuk melakukan hal-hal yang halal dalam Islam. Hal-hal buruk seperti penipuan, pemerasan dan manipulasi selalu dihindari melalui investasi ini karena tidak diperbolehkan dalam Islam.

Kekurangan Investasi Syariah

Meskipun ada banyak keuntungan berinvestasi berdasarkan hukum Islam, Anda tetap perlu berhati-hati. Karena ada juga banyak investasi bebas risiko, seperti:

1. Resiko Kehilangan Modal

Risiko kehilangan modal dalam investasi berbasis syariah tetap ada. Hal ini dikarenakan harga satuan selalu berubah mengikuti harga pasar. Ada kalanya Anda akan mendapat untung, tetapi bukan tidak mungkin rugi. Anda bisa mengatasinya dengan investasi jangka panjang, yaitu berkisar 3 sampai 5 tahun. Ketahui terlebih dahulu investasi apa yang akan Anda usahakan untuk mengurangi kerugian yang mungkin terjadi.

2. Ketidakpastian Return

Padahal, berinvestasi penuh dengan ketidakpastian, salah satunya adalah ketidakpastian return atau imbal hasil. Penyebabnya sekali lagi adalah harga satuan yang cenderung mengikuti tren naik dan turun pasar.

3. Produk investasi sulit dijual

Saat ini produk-produk investasi berbasis syariat Islam belum banyak dikenal dan cenderung kalah saing dibandingkan dengan investasi tradisional. Akibatnya, produk investasi syariah sulit dijual. Oleh karena itu, pastikan bahwa produk investasi yang Anda beli memiliki nilai dan dana yang benar-benar bagus agar Anda dapat memperdagangkannya dengan mudah.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang investasi berdasarkan hukum Islam. Pada dasarnya, investasi terbaik adalah yang memenuhi nilai, kebutuhan, dan tujuan Anda.

 

 

Qoala.com

Check Also

Berikut Cara Menghitung hingga perbadaan dari Capital Gain

Berikut Cara Menghitung hingga perbadaan dari Capital Gain

Dalam dunia keuangan, investasi khususnya dikenal dengan istilah ekuitas. Keuntungan dapat diperoleh melalui modal. Keuntungan …