Minimalkan kerugian dalam Trading Forex dengan Strategi Manajemen Resiko

Minimalkan kerugian dalam Trading Forex dengan Strategi Manajemen Resiko

Strategi manajemen risiko yang baik dapat membantu trader forex untuk meminimalkan kerugian. Banyak trader berpengalaman lebih fokus pada manajemen risiko daripada hanya mengejar keuntungan. Apa untungnya mendapat untung 1000 pips jika nanti kehilangan 2000 pips karena manajemen risiko yang buruk? Sementara itu, jika Anda sudah berhasil mengelola manajemen risiko Anda, keuntungan Anda bisa naik perlahan.

Mari pelajari dasar-dasar strategi manajemen risiko dan cara menerapkannya dengan benar dalam trading forex. Pengetahuan ini tentu sangat membantu dalam membantu siapa saja meminimalkan kerugian dan meningkatkan keuntungan.

Apa itu manajemen risiko?

Manajemen risiko adalah tindakan yang diambil oleh pedagang untuk melindungi akun dari dampak kehilangan posisi perdagangan. Manajemen risiko dapat dilakukan dengan menyesuaikan ukuran lot per posisi perdagangan (position size), pengaturan Stop Loss (SL), pemantauan emosi perdagangan dan banyak lagi.

Anda pasti pernah mendengar pepatah “risiko tinggi, pengembalian tinggi”; Semakin besar risikonya, semakin besar potensi keuntungannya. Pepatah ini seperti hukum yang berlaku umum di dunia investasi. Namun, manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko agar kerugian lebih rendah dan keuntungan lebih besar. Trader yang mampu mengelola manajemen risiko dengan baik akan mampu mengatasi kendala “high risk, high return” hingga berpotensi menghasilkan “low risk, high return”.

5 dasar-dasar manajemen risiko

Untuk lebih memahami tentang manajemen risiko dalam trading forex, semua trader harus mengetahui setidaknya lima (5) dasar berikut. Yakni, toleransi risiko, pengaturan volume perdagangan (position sizing), Stop Loss, leverage dan aspek emosional perdagangan.

1.toleransi resiko

Sebelum Anda mulai berdagang valas, Anda harus terlebih dahulu bertanya pada diri sendiri pertanyaan ini: Berapa dolar yang bersedia saya hilangkan untuk setiap perdagangan? Pertanyaan ini sangat penting untuk pengaturan manajemen risiko di masa depan, mulai dari pasangan mata uang (pair) mana yang akan dipilih, menentukan ukuran volume perdagangan (lot) dan berapa banyak posisi perdagangan yang dibuka pada saat yang bersamaan.

Pasangan mata uang utama memiliki risiko lebih rendah dan cocok untuk orang yang memiliki selera risiko minimal. Pedagang dengan selera risiko yang lebih tinggi dapat memilih pasangan mata uang yang lebih fluktuatif, seperti pasangan silang atau pasangan eksotis. Pengaturan lot dan jumlah posisi perdagangan dapat bervariasi berdasarkan minat, tetapi Anda dapat salah menghitung jika Anda tidak tahu berapa banyak kerugian yang ingin Anda ambil.

Ambil contoh misalnya Anda memiliki sistem trading forex dengan tingkat kemenangan 60%. Artinya, dia bisa saja kalah 40 kali berturut-turut dan kemudian menang 60 kali berturut-turut. Tapi apakah saldo akun Anda menahan hingga 40 kerugian di awal? Jika Anda menghitungnya dengan benar, Anda tidak akan panik karena rugi karena saldo masih cukup dan Anda akan mendapatkan keuntungan jangka panjang. Tetapi jika tidak diperhitungkan dengan benar, Anda hanya akan mengalami kerugian tanpa menerima keuntungan.

Dunia trading forex mengenal aturan pengelolaan resiko 1%, 2%, 3% dan 5%. Persentase ini mewakili jumlah saldo yang berisiko pada setiap posisi perdagangan. Misalnya, jika Anda memiliki akun dengan saldo USD 100.000 dan Anda memilih aturan 1%, itu berarti Anda hanya akan mengambil risiko sekitar USD 1.000 per posisi perdagangan. Sisanya akan digunakan sebagai cadangan untuk posisi mengambang, serta untuk membuka posisi perdagangan berikutnya.

2.Pengaturan volume pertukaran

Setelah Anda menentukan berapa banyak kerugian yang ingin Anda derita, Anda dapat mengatur ukuran lot yang seimbang. Misalnya, jika Anda hanya ingin mengambil risiko USD 1.000 per posisi perdagangan, Anda dapat membuka 1 lot mikro (setara dengan USD 1.000). Ini mengasumsikan Anda tidak menggunakan leverage sama sekali.

Mengatur volume perdagangan menggunakan leverage akan sedikit lebih rumit. Misalnya, jika Anda menggunakan leverage 1: 100, Anda hanya dapat menyiapkan 1000 USD untuk berdagang seolah-olah Anda memiliki saldo 100.000 USD. Setiap lot mikro juga akan bernilai $10 nyata, bukan $1.000. Namun keuntungan dan kerugian yang diterima dari posisi trading juga akan disesuaikan dengan rasio leverage.

Menetapkan volume perdagangan valas ini mudah dan sulit. Semakin tinggi volumenya, semakin cepat trader mendapatkan atau menderita kerugian. Semakin rendah volumenya, semakin lambat trader mengumpulkan dana dan kerugian. Pemula yang terlalu bersemangat seringkali lalai dalam menempatkan 1 lot standar (setara dengan $100,000) pada suatu perdagangan, sehingga akun cepat hilang. Untuk menghindari kesalahan seperti itu, pemula harus terlebih dahulu berlatih trading dengan lot mikro atau nano.

3.Hentikan Kerugian (SL)

Stop Loss adalah perintah untuk menutup posisi trading ketika posisi trading yang salah telah mencapai level harga tertentu. Stop Loss ini dapat dipasang langsung di platform trading untuk dieksekusi secara otomatis ketika harga tercapai atau diterapkan secara manual. Yang jelas, smart trader selalu menetapkan Stop Loss berdasarkan risk/reward ratio minimal 1 : 2.

Apa yang dimaksud dengan rasio risiko / imbalan 1: 2? Artinya Stop Loss (SL) selalu setengah jarak antara Target Profit (TP) dan harga open posisi. Jika Anda mengincar TP 50 pips, maka SL 25 pips. Atau jika Anda mengincar TP 100 pips, maka SL 50 pips. Dengan metode ini, Anda dapat memastikan bahwa Anda mempertahankan keuntungan Anda bahkan jika sistem perdagangan Anda tidak 100% akurat dalam persentase pembayaran. Kerugian pada satu posisi perdagangan akan segera ditutup oleh keuntungan pada posisi perdagangan berikutnya.

4.Mengambil keuntungan dari

Leverage memungkinkan kami untuk menyediakan lebih sedikit modal untuk trading forex. Seperti pada contoh di atas, leverage 1:100 memungkinkan seseorang dengan modal 1.000 USD untuk berdagang seolah-olah mereka memiliki modal 100.000 USD. Leverage yang lebih tinggi akan semakin meningkatkan “daya saing” para trader. Tapi leverage juga memperumit perhitungan trader.

Karena penggunaan leverage, keuntungan/kerugian yang besar mungkin terlihat kecil atau sebaliknya. Trader yang merasa memiliki saldo besar (walaupun sebenarnya kecil) juga rentan salah dalam menentukan lot per posisi trading. Oleh karena itu, pengendalian diri saat menggunakan leverage merupakan dasar penting untuk manajemen risiko dalam trading forex. Pemula tidak boleh menggunakan leverage lebih besar dari 1: 100.

5.Aspek emosional dari Trading forex

Dalam hal uang, emosi seperti keserakahan dan ketakutan lebih mungkin mempengaruhi keputusan kita. Ini telah dibuktikan oleh banyak penipu telepon yang menawarkan “hadiah jutaan rupee” atau menakut-nakuti korbannya dengan hukuman penjara jika mereka tidak memberi mereka uang. Siapa sangka situasi pemulihan seperti itu juga bisa terjadi dalam trading forex?

Misal anda sudah membuat 60 kali berturut-turut, mungkin anda merasa sombong dan menganggap sistem trading anda super akurat dan anti loss. Greedy, langsung melanggar aturan manajemen risiko dan membuka posisi trading dengan volume 10 lot standar sekaligus. Sehingga Anda akhirnya menderita rentetan kerugian dengan jumlah yang jauh lebih besar dari profit sebelumnya, karena sistem trading Anda yang “perkasa” akhirnya menemui situasi pasar yang tidak terduga.

Skenario sebaliknya juga bisa terjadi. Misal sudah terkena SL berkali-kali, jadi takut kalah lagi, jadi tidak mau install SL. Posisi trading Anda fluktuatif selama berhari-hari, hingga akhirnya terkena margin call (MC) dan Anda terpaksa menutup dalam kondisi saldo Anda habis.

Inilah yang terjadi jika aspek emosional trader tidak terkontrol. Untuk menghindarinya, Anda harus selalu mengutamakan objektivitas saat mengambil keputusan trading. Hitung banyak dan jumlah posisi perdagangan berdasarkan toleransi risiko Anda. Tentukan SL dan TP berdasarkan indikator yang digunakan, bukan hanya berdasarkan intuisi. Ciptakan sistem trading yang sudah terbukti dan terencana dengan baik, agar tidak membuka jual beli sembarangan. Semua ini juga merupakan bagian penting dari manajemen risiko dalam trading forex.

Check Also

Berikut Cara Menghitung hingga perbadaan dari Capital Gain

Berikut Cara Menghitung hingga perbadaan dari Capital Gain

Dalam dunia keuangan, investasi khususnya dikenal dengan istilah ekuitas. Keuntungan dapat diperoleh melalui modal. Keuntungan …