Saham merupakan salah satu pilihan investasi di pasar modal. Mungkin dia masih awam, yang merupakan tindakan. Kesan produk investasi ini adalah mainan bagi mereka yang memiliki uang. Meskipun siapa pun dapat berinvestasi selama mereka tahu pro dan kontra.
Nyatanya masih banyak yang bingung dengan arti dan jenisnya. Padahal, Anda bisa membeli saham melalui asuransi jiwa dengan unit bond, lho!
Sepintas, yang diketahui adalah bahwa saham adalah sarana untuk mendapatkan keuntungan berganda dan sebaliknya, kerugian besar.
Dalam ulasan ini, makna dan cara kerjanya akan dibahas secara lengkap dan sederhana. Simak ulasan berikut ini.
Apa itu saham?
Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), saham adalah tanda penyertaan modal dalam suatu perseroan terbatas atau perseroan terbatas. Dalam penyertaan modal, mereka berhak atas penghasilan perseroan, hak atas kekayaan perseroan dan berhak menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Dalam bahasa sederhana, saham adalah semacam bukti bahwa seseorang memiliki perusahaan/badan usaha. Jadi, jika Anda memiliki alat ini, Anda adalah bagian dari pemilik perusahaan.
Memiliki investasi saham adalah strategi yang baik untuk mengoptimalkan keuangan, tetapi ada baiknya menyisihkan dana untuk membeli asuransi kesehatan terbaik!
Inilah sebabnya mengapa mereka sering disebut sebagai judul. Ya, karena menjadi bukti hukum kepemilikan seseorang atas suatu bisnis.
Apa itu saham berdasarkan jenisnya
Saham dibagi menjadi dua jenis, yaitu saham common dan saham preferen. Agar lebih jelas, berikut ulasannya!
Apa itu saham biasa?
Saham biasa adalah surat berharga yang dijadikan sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan.
Pemilik saham biasa ini berhak menerima sebagian dari pendapatan perusahaan (dividen) dan bersedia menanggung risiko kerugian yang diderita perusahaan.
Para pemegang saham biasa perseroan berhak ikut serta dalam pengurusan perseroan. Bagian dari biaya manajemen ini tergantung pada jumlah yang dipegang.
Ketika bisnis menguntungkan, mereka yang memiliki persentase tinggi akan menerima sebagian besar keuntungan. Di sisi lain, mereka juga rela menderita kerugian jika usahanya tidak menghasilkan pendapatan.
Saham biasa memiliki berbagai jenis seperti kelas A, kelas B, kelas C dan lain-lain.
Setiap kelas dengan kelebihan dan kekurangannya serta simbol huruf tidak memiliki arti.
Saham biasa biasanya hanya memiliki satu jenis, tetapi dalam beberapa kasus ada lebih dari satu, tergantung kebutuhan perusahaan.
Apa itu saham preferen?
Apa itu saham preferen? Saham preferen adalah surat berharga yang menunjukkan bahwa pemiliknya memiliki hak lebih dari pemegang saham biasa.
Pemilik saham preferen memiliki hak penolakan pertama dalam pembagian keuntungan perusahaan (dividen). Tetap menjadi yang pertama mengembalikan modal disetor dalam hal likuidasi perusahaan.
Terakhir, Anda juga memiliki hak untuk berdagang dengan saham biasa.
Saham preferen terkesan lebih baik daripada saham biasa. Namun, ini tidak terjadi. Saham preferen tidak lebih baik, itu hanya berbeda dari saham biasa.
Bahkan, cara terbaik untuk melihat produk ini adalah dengan menyerahkan hak milik perusahaan untuk mendapatkan perlindungan sebagai kreditur.
Saham preferen umumnya disebut saham campuran karena memiliki karakteristik yang hampir sama dengan saham biasa.
Keuntungan saham
Setelah mengetahui maknanya, apa manfaat perbuatan? Pada dasarnya, pendapatan saham adalah dividen dan keuntungan modal. Berikut penjelasannya!
1. Dividen
Dividen adalah bagian dari keuntungan yang diberikan oleh perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan.
Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan pemegang saham dalam RUPS.
Jika ingin memperoleh dividen, investor harus memegang surat berharga tersebut untuk jangka waktu yang relatif lama, yaitu selama kepemilikannya dalam periode diakui sebagai pemegang saham yang berhak menerima dividen.
Dividen yang dibagikan oleh perusahaan dapat berupa dividen tunai.
Artinya, setiap pemegang saham menerima dividen tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham.
Atau bisa juga dalam bentuk deviden, artinya setiap pemegang saham menerima deviden dari sejumlah saham tertentu sehingga jumlah yang dimiliki investor meningkat seiring dengan pembagian deviden.
2.Capital gain
Keuntungan modal adalah selisih antara harga beli dan harga jual. Keuntungan modal terbentuk dari pembelian dan penjualan saham di pasar sekunder.
Misalnya, seorang investor membeli saham ABC dengan harga Rp 3.000 per saham dan kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham, yang berarti investor tersebut memperoleh keuntungan modal sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.
Risiko saham
Sebagai alat investasi, tentunya saham juga mengandung risiko: berinvestasi di saham yang perlu diwaspadai dan diantisipasi investor, yaitu risiko kerugian modal dan risiko likuidasi.
1.Capital loss
Kebalikan dari capital gain, yaitu kondisi dimana investor menjual saham dengan harga di bawah harga beli.
Misalnya, tindakan PT. XYZ dibeli dengan harga Rs 2.000 per saham, sehingga harga saham terus menurun hingga mencapai Rs 1.400 per saham.
Khawatir bahwa harga saham akan terus turun, investor menjualnya seharga Rs 1.400, yang mengakibatkan kerugian Rs 600 per saham.
2.Risiko likuidasi
Perseroan yang sahamnya dimiliki dinyatakan pailit oleh pengadilan atau perseroan dibubarkan.
Dalam hal ini, hak penggugat dari pemegang surat berharga mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perseroan (dari penjualan harta kekayaan perseroan) telah dilunasi.
Jika masih terdapat sisa dari penjualan kekayaan perseroan, maka sisanya dirata-ratakan kepada seluruh pemegang surat berharga.
Namun, jika tidak ada aset perusahaan yang tersisa, pemilik tidak akan menerima hasil likuidasi.
Kondisi ini merupakan risiko terbesar bagi pemegang instrumen investasi. Untuk itu, pemegang efek tersebut wajib untuk terus memantau perkembangan perusahaan.
Di pasar sekunder atau dalam kegiatan perdagangan sehari-hari, harga berfluktuasi dalam bentuk kenaikan atau penurunan.
Pembentukan harga terjadi karena adanya penawaran dan permintaan.
Penawaran dan permintaan ini terjadi karena banyak faktor, baik spesifik saham (kinerja perusahaan dan sektor di mana perusahaan beroperasi), maupun faktor makro seperti suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor non-ekonomi seperti kondisi. .faktor sosial dan politik dan lainnya.
Cara kerja saham untuk mendatangkan keuntungan
Setelah mengetahui makna, manfaat dan risikonya, kini saatnya mengetahui cara kerjanya sehingga mendatangkan keuntungan.
Analogi sederhana dengan cara kerja saham adalah bahwa pemegang sekuritas atau instrumen investasi ini adalah pemilik perusahaan. Jadi, jika bisnis itu menguntungkan, keuntungannya akan pergi ke pemiliknya.
Laba bersih yang diperoleh perusahaan ketika berjalan dengan baik akan menjadi milik pemilik sekuritas. Bagaimana pembagiannya?
1.Capital gain
Keuntungan timbul dari pertumbuhan nilai aset dan modal.
Pikirkan surat berharga sebagai sertifikat tanah dan tanah itu adalah perusahaan. Kemudian tanah itu naik harganya dan Anda menjualnya.
Sekarang selisih antara harga beli tanah dan harga jual disebut capital gain. Perbedaan ini disebut capital gain.
2. Dividen
Mari kembali ke analogi tanah di atas. Misalnya, jika tanah tersebut digunakan sebagai tempat parkir, sebagian pendapatan sewa dari tempat parkir tersebut akan menjadi milik pemilik tanah.
Biasanya, pemilik saham lebih memilih mengejar capital gain karena lebih cepat.
Beli saat harga rendah dan jual saat harga tinggi. Hal ini berbeda dengan dividen yang nilainya lebih rendah karena bergantung pada kinerja perusahaan.
Alasan berinvestasi saham
Mengapa Anda harus tertarik untuk berinvestasi pada alat unik ini? Di sini karena.
- Modalnya relatif kecil karena memiliki Rp 5 juta sudah cukup untuk memulai investasi.
- Bisa dilakukan dimana saja karena sekarang sudah didukung dengan teknologi online trading.
- Waktu fleksibel, sehingga tidak mengganggu pekerjaan atau bisnis utama Anda.
- Risikonya bisa minimal jika Anda berinvestasi di perusahaan yang bagus.
- Penghasilannya relatif besar dibandingkan dengan alat investasi lainnya.
Ada yang mengatakan bahwa berinvestasi pada produk ini hampir mirip dengan perjudian karena penuh dengan ketidakpastian. Hipotesis ini harus diklarifikasi terlebih dahulu. Apalagi produk berbasis syariah sudah ada.
Anda dapat menjadikan pasar saham tujuan yang baik – menginvestasikan uang untuk masa depan yang lebih baik. Namun, Anda juga dapat mengalihkan pasar saham untuk mencari keuntungan langsung.
Memang, berinvestasi dalam alat ini membutuhkan pengetahuan dan banyak belajar. Intinya adalah untuk menyempurnakan analisis agar tidak salah perhitungan.
Apakah Anda lebih suka berinvestasi di saham, obligasi atau reksa dana pasar uang?
Saat ingin berinvestasi, ternyata pilihan alat yang tersedia tidak sedikit. Ada saham, emas, obligasi, dan reksa dana.
Setiap instrumen memiliki persentase keuntungan dan risikonya masing-masing, jelas manfaat obligasi berbeda dengan saham, begitu juga risikonya berbeda dengan obligasi.
Hindari memilih instrumen investasi karena masuk tanpa mengenali profil risiko investasi Anda.
Bagaimana cara mengidentifikasi profil risiko investasi? Silakan lengkapi survei profil risiko Lifepal gratis yang disediakan di bawah ini.
Alat investasi ini bisa menjadi pilihan yang tepat, asalkan mau belajar dari awal dan tidak membutuhkan banyak modal. Berinvestasi dalam saham adalah bisnis, bukan perjudian.