Window Dressing Saham
www.pelatihanprofitinternasional.com

Apa itu Window Dressing Saham & Dampaknya Bagi Investor

Investasi menjadi pilihan banyak orang untuk mendapatkan uang. Namun, memulai investasi membutuhkan keberanian, persiapan, pola pikir, dan pengetahuan yang mendalam. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah fenomena window dressing , yaitu upaya yang dilakukan oleh perusahaan atau manajer investasi agar portofolionya mampu menarik calon investor.

Dengan berbagai kemungkinan yang muncul, para peminat investasi saham tentunya harus lebih berhati-hati dan mempersiapkan diri. Mungkin ini juga mengapa berinvestasi hanya untuk mereka yang memiliki pola pikir yang kuat dan berani mengambil risiko. Karena berinvestasi tidak selalu soal untung, tapi juga rugi.

Apakah menurut Anda showcase adalah jebakan yang dapat mengancam kesuksesan Anda dalam menghasilkan uang di dunia investasi? Agar tidak salah dalam berinvestasi, perlu dipahami apa itu showcase dan apa dampaknya bagi investor. Tidak hanya itu, Anda juga harus bisa menentukan peringkat dan memilih emiten saham yang menguntungkan di masa depan. Dengan keterampilan analisis saham yang baik, Anda bahkan dapat memanfaatkan periode window dressing saham untuk mendapatkan keuntungan.

Apa itu Window Dressing Saham?

Ada begitu banyak istilah dalam dunia investasi yang harus dipelajari oleh mereka yang tertarik menjadi investor. Nah, jika Anda ingin memilih saham sebagai pilihan investasi, Anda perlu membiasakan diri dengan apa yang disebut dengan stock window. Pernahkah Anda mendengar istilah itu sebelumnya?

Ekuitas window merupakan cara atau strategi untuk mempercantik portofolio investasi agar lebih menarik bagi calon investor. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh perusahaan atau manajer investasi. Dengan cara ini, orang akan lebih percaya diri dalam berinvestasi di perusahaan atau bisnis Anda. Namun, eksposur jendela tetap harus dilakukan sesuai dengan standar akuntansi atau keuangan yang berlaku.

Bagaimana menarik calon investor tertarik untuk berinvestasi? Penulis ekuitas showcase 2021, termasuk emiten atau manajer investasi, akan menggunakan trik akuntansi dengan menyajikan laporan keuangan seolah-olah perusahaan mendapat untung, meski sebenarnya yang dihasilkan bukan untung tapi rugi. Bisa juga laporan keuangan dibuat seolah-olah perusahaan memperoleh keuntungan yang besar walaupun keuntungannya kecil.

Sementara itu, manajer investasi biasanya menggelar showcase pasar saham dengan memoles kinerja pengelolaan reksa dana sehingga terlihat membukukan hasil positif. Hal ini dilakukan untuk menciptakan citra yang baik dan dapat mempengaruhi pelanggan untuk menggunakan jasa Anda.

Penyerahan dapat menaikkan atau menaikkan harga saham suatu emiten, terutama saham-saham unggulan seperti blue chips. Namun, dengan stabilitas dan keuntungan yang tercatat, perusahaan tidak perlu menunjukkan mengapa jika investor mengetahuinya, itu bisa berdampak buruk bagi mereka. Dalam hal ini, perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan investor atau bahkan pemegang saham.

Tujuan Window Dressing Saham

Dilihat dari pemahaman Anda, Anda mungkin sudah dapat menyimpulkan apa tujuan dari showcase. Perusahaan ingin menarik investor melalui laporan keuangan yang disajikan. Begitu juga dengan manajer investasi yang ingin membujuk klien untuk menggunakan jasanya setelah mengevaluasi portofolio yang mereka hadirkan.

Cara kerja Window Dressing Saham

Setelah mengetahui apa itu showcase pasar saham, kini saatnya mengetahui cara kerjanya agar informasi investasi saham semakin mendalam. Dengan begitu, Anda juga akan tahu kapan window dressing biasanya dilakukan.

Siapa bilang akhir tahun hanya identik dengan diskon besar-besaran? Akhir tahun juga bisa dikaitkan dengan etalase toko, meski istilah ini hanya populer di kalangan orang-orang yang terbiasa mengelola investasi. Di akhir tahun, emiten akan menghiasi laporan laba ruginya agar lebih baik dari kondisi saat ini. Cara ini tentu tidak dilakukan karena harus menggunakan trik akuntansi. Showcase akan merangsang peningkatan nilai saham sehingga investor tertarik untuk membelinya.

Window dressing juga bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti:

  • Masukkan pembayaran tagihan pada periode berikutnya.
  • Tawarkan diskon kepada pelanggan lebih awal untuk keuntungan lebih cepat.
  • Penjualan barang modal disusutkan pada harga yang menarik sehingga nilai total aset tampak meningkat seiring dengan penambahan aset baru.
  • Menunda pengeluaran, seperti bagi hasil, untuk menjaga saldo akhir tetap tinggi.
  • Masukkan pembayaran tagihan Anda pada periode keuangan berikutnya.

Ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya atau ekspektasi dan prediksi orang juga mempengaruhi tampilan etalase toko. Tidak hanya itu, perusahaan yang ingin membuat laporan keuangannya lebih menarik juga menjadi faktor lain yang mempengaruhi fenomena window dressing.

Showcase, selain akhir tahun, juga dilakukan pada akhir setiap kuartal atau kuartal di mana laporan kuartalan dirilis.

Naik turunnya saham merupakan hal yang wajar, namun secara umum terlihat adanya kenaikan setelah penurunan investasi terutama pada akhir tahun atau pada akhir neraca.

Kapan Window Dressing Saham?

Seperti disebutkan di atas, window dressing biasanya dilakukan setelah buku tutup, yaitu di akhir tahun atau di bulan Desember. Terkadang efek jendela masih bisa dirasakan di awal tahun atau di bulan Januari. Akhir kuartal juga merupakan window time, sehingga tidak jarang ditemukan nilai saham yang meroket saat itu.

Cara mengatasi efek window dressing

Sebelum terjun langsung ke dunia investasi saham, tak ada salahnya mengamati pergerakan harga saham juga. Posisi IHSG yang cenderung naik merupakan cerminan dari harga saham yang sedang menguat. Anda dapat melihat apakah ini terjadi selama musim showcase atau tidak.

Setiap emiten memiliki cara tersendiri untuk memberikan kesan yang menarik sehingga investor memilih untuk berinvestasi di saham perusahaannya. Namun, Anda harus memperhatikan fenomena balutan jendela.

Sebagai pemula, apa yang harus Anda lakukan untuk mengelola efek jendela saham? Jika Anda ingin membeli saham saat fenomena showcase terjadi, tentunya Anda tidak boleh asal-asalan dalam memilih emiten, apalagi jika Anda tidak memiliki strategi investasi yang tepat. Bukan tidak mungkin laporan keuangan yang disajikan menyesatkan pendapat Anda dan Anda menantikan untuk berinvestasi sekarang.

Siapa bilang showcase hanya menguntungkan emiten atau manajer investasi? Investor juga dapat memanfaatkan fenomena ini untuk menghasilkan banyak uang. Jika Anda ingin membeli saham dan menjualnya kembali, pilihlah saham yang memiliki prospek bagus untuk masa depan. Setelah mempelajari showcase, Anda bisa mulai menghitung kapan Anda bisa menjual saham yang Anda miliki.

Setiap investor harus mencari peluang untuk menghasilkan uang meskipun ia hadir di dunia investasi sebagai pemula. Karena stock window biasanya terjadi pada akhir tahun, Anda dapat menggunakan kesempatan ini untuk membeli saham di awal Desember dan kemudian menjualnya kembali di minggu terakhir bulan Desember. Anda juga dapat menjual saham selama jam perdagangan sebelum pasar saham tutup pada hari terakhir tahun ini.

Meskipun banyak perusahaan menutupi keadaan sebenarnya dari neraca mereka, Anda tidak perlu takut khawatir bahwa Anda tidak akan mendapat manfaat dari investasi yang Anda lakukan. Bukankah penting untuk memilih emiten dengan cermat dan menggunakan strategi investasi yang tepat untuk menghasilkan likuiditas?

Keuntungan dan Kerugian Window Dressing Saham

Meskipun window dressing bukanlah cara yang sehat untuk menarik perhatian calon investor, banyak perusahaan mungkin masih tertarik untuk melakukannya. Secara umum, mungkin sulit untuk membedakan perusahaan dengan neraca asli dan perusahaan dengan neraca yang telah dimanipulasi melalui penggunaan jendela toko.

Berapa penghasilan perusahaan rias jendela? Apakah ada risiko dalam mendandani jendela, terutama setelah semakin banyak orang yang menyadari fenomena ini?

Dekorasi jendela tidak disarankan, namun ada beberapa kelebihan dan kekurangan dekorasi jendela, yaitu:

Keuntungan

Perusahaan membangun etalase toko dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain manfaat yang dapat diperoleh, seperti:

  • Perusahaan dapat menarik investor atau pemegang saham
  • Membantu mengurangi kewajiban pajak
  • Ini memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan dana dari lembaga keuangan
  • Menunjukkan perusahaan yang stabil dengan akuntansi pendapatan atau laba
  • Mempengaruhi harga saham di pasar.
  • Menunjukkan likuiditas perusahaan.

Kerugian

Showcase tidak selalu menguntungkan bagi perusahaan karena fenomena ini juga bisa menjadi bumerang yang menyerang dan merusak mereka. Ada beberapa kelemahan dekorasi jendela, antara lain sebagai berikut:

  • Ini adalah citra keuangan palsu untuk menutupi situasi keuangan yang sebenarnya
  • Kerugian pemegang saham
  • Harga pangsa pasar bisa turun
  • Harga saham yang tinggi biasanya tidak bertahan lama, hanya pada periode penutupan atau akhir tahun.
  • Jalan menuju kebangkrutan jika situasi keuangan perusahaan tidak membaik
  • Bank dan lembaga keuangan tidak akan lagi mengandalkan pinjaman sejumlah dana di masa depan

Kiat untuk Window Dressing Saham

Terlepas dari fenomena apa pun yang mungkin terjadi ketika berinvestasi di saham, investor perlu berhati-hati dan teliti dalam memilih saham potensial. Selain itu, mereka juga harus memiliki basis pengetahuan yang kuat dengan analisis saham yang memadai, baik teknis maupun fundamental.

Jendela ekuitas bukanlah hal yang benar untuk dilakukan karena perusahaan berusaha menyesatkan calon investor, tetapi itu tidak dapat dihindari. Memang, investor terkadang sulit membedakan perusahaan dengan neraca asli atau yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga terlihat menjanjikan.

Ada beberapa tips yang bisa Anda coba untuk berinvestasi, terutama selama periode dekorasi jendela, di antaranya sebagai berikut:

1. Pilih judul yang termasuk dalam kategori Blue Chip

Karena showcase tidak dapat dihindari, investor tidak boleh kehilangan pijakan. Ini jelas menjadi tantangan bagi investor pemula. Saat membeli saham, pertimbangkan saham blue chip. Ini adalah nasihat investasi yang tidak boleh diabaikan.

Masih belum familiar dengan blue chips? Singkatnya, kita dapat mendefinisikan blue chips sebagai sekuritas dari emiten yang memiliki reputasi baik dalam berbagai hal, termasuk kualitas dan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bahkan ketika kondisi ekonomi sedang tidak baik.

Anda bisa mempertimbangkan saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar dengan nilai yang bisa mencapai Rp 10 miliar atau lebih. Perhatikan juga likuiditas saham karena saham blue chip umumnya sangat likuid. Tidak hanya itu, saham-saham ini biasanya tercatat di indeks LQ45 di BEI atau Bursa Efek Indonesia.

Saham-saham blue chip juga dapat ditemukan di berbagai indeks terkemuka seperti IDX30, IDX80 dan indeks lainnya.

2. Lakukan analisa fundamental dan teknikal

Sebelum membeli, analisis sangat penting. Anda juga dapat menghindari tertangkap oleh perusahaan rias jendela. Agar hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan, tidak cukup hanya dengan melakukan analisa teknikal. Artinya Anda juga perlu melakukan analisis fundamental.

Oleh karena itu, Anda harus dapat melihat dan membaca laporan keuangan, serta pergerakan harga saham dalam jangka waktu tertentu, serta harga tertinggi dan terendah. Meski saham-saham unggulan sudah masuk dalam daftar pertimbangan, jangan mudah tergoda untuk memilihnya dengan cepat. Selalu ingat untuk melakukan analisa teknikal dan fundamental.

Biasanya, seseorang yang memutuskan untuk terjun ke dunia investasi saham sudah memiliki landasan yang matang termasuk belajar bagaimana melakukan analisis saham untuk meminimalkan risiko kerugian dan melakukan kesalahan saat berinvestasi.

3. Alokasikan dana investasi saham sesuai kebutuhan

Memiliki modal yang cukup bukan berarti membabi buta membeli saham-saham yang tampaknya memiliki prospek bagus, apalagi setelah mengetahui bahwa ada showcase saham yang bisa dilakukan oleh setiap bisnis. Bahkan perusahaan yang selalu memiliki hubungan keuangan yang baik mungkin bisa melakukan trik ini.

Oleh karena itu, investor harus memiliki anggaran untuk berinvestasi. Berinvestasi bukan hanya tentang membeli saham, tetapi juga tentang menjualnya di waktu yang tepat dengan potensi keuntungan yang tinggi. Karena itu, akan lebih baik jika dana investasi tersebut mencukupi kebutuhan.

Mengetahui berapa banyak dana yang harus dialokasikan untuk investasi ekuitas, Anda juga dapat mulai merencanakan anggaran untuk mengalokasikan dana investasi lain, termasuk emas, cryptocurrency, atau opsi investasi lainnya.

Meskipun bursa saham dapat menjadi upaya untuk menarik investor, perusahaan perlu mengingat bahwa laporan keuangan yang disajikan adalah palsu. Investor yang berhati-hati dan berdedikasi serta terbiasa melakukan analisis saham mungkin tidak tertarik untuk membeli saham. Sebaliknya, mereka akan mencoba menghindari perusahaan di lain waktu juga.

Showcase pasar saham menjadi tantangan bagi investor untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Ini juga bisa menjadi pelajaran berharga untuk tidak tergoda membeli saham meski emitennya terlihat begitu menarik dan menjanjikan.

Oleh karena itu jangan sembarangan berinvestasi, apalagi jika hanya sekedar mencoba peruntungan dan iri dengan investor lain yang sudah sukses dan selalu untung.

 

 

 

 

qoala.app

Check Also

Berikut Cara Menghitung hingga perbadaan dari Capital Gain

Berikut Cara Menghitung hingga perbadaan dari Capital Gain

Dalam dunia keuangan, investasi khususnya dikenal dengan istilah ekuitas. Keuntungan dapat diperoleh melalui modal. Keuntungan …